Selasa, 01 Februari 2011

Aku di Rangking 1

Hari itu saya lagi ngumpul sama teman-teman UKM Cinematography Club Fikom Unpad, buat bicarain soal film panjang. Ketika itu hari ujan deras. Ya, jadinya meskipun briefing selesai tapi saya harus menunggu hujan reda.

Lagi asik-asiknya nunggu hujan reda, saya nerima sebuah SMS. Ga ingat apa kata-katanya, tapi intinya itu adalah Undangan Siapa Cepat Dia Dapat untuk ikut Kuis Rangking Satu di Trans TV. Saat itu adalah Rabu sore, dan di SMSnya dikatakan berangkat besok jam 2 siang. Yah, jelas saja saya bingung dan gak bisa ngasih kepastian, karena saat itu saya diharuslan untuk bersibuk mempersiapkan proses syuting film panjang itu. Saya mnolak undangan tersebut dengan menyebutkan alasan saya.

Kepala Departemen Kajian Unit Pencinta Budaya Minangkabau saat itu (2009-2010),Gustriyeldi Mahaputra, saya biasa manggilnya bang Uta, yang juga satu kosan dengan saya, mendatangi kamar saya ketika saya sampai di kosan setelah saya briefing Film Panjang CC. Dia nanyain lagi mengapa saya gak ikutan, saya lagi-lagi mengutarakan alasan saya. Di samping itu, asya tidak tahu apa acara yang akan diikuti tersebut, saya tidak pernah menontonnya. Sangat asing bagi saya.

Beberapa saat kemudian saya datengin kamar bang uta dan ngobrol soal kegiatan tersebut. Saya nanyain lagi apakah sudah lengkap pesertanya. Dia jawab udah, tapi nanyain lagi saya beneran tidak akan ikutan. Saya kembali meyakinkannya.

Besoknya, setelah saya selesai kuliah, seperti biasa saya ke sekre buat nongkrong sebentar. Saya juga berniat untuk melepas teman-teman yang ikutan kuis berangkat ke Studio di Jakarta. Di sana ternyata saya kembali menfapat ajakan dari Kadep dan teman-teman lain, kali untuk menggantikan salah seorang teman yang batal ikutan karena sakit. Kali ini ajakan mereka jauh lebih luar biasa. Saya didesak habis-habisan untuk ikutan. Saya juga udah masukin alasan financial. Sempat dilepas, tapi kemudian didesak lagi. Saya memutuskan untuk solat Zuhur dulu lalu memberi keputusan. Namun belum sempat solat, saya sudah mengambil keputusan untuk ikutan dengan alasan menambah pengalaman. Acungan jempol saya angkat ketika Kadep dan Pengurus yang lain menyoraki saya menanyakan kembali. Mereka bersorak senang.

Saya segera ke kosan mengambil almamater dan persiapan lainnya seperti kamera dll. Saya ditunggu bis di toko Yanto, dekat gerbang.

Perjalanan begitu menyenangkan. Di bis semua bernyanyi dan karaokean. Tak hanya bersenang-senang, kami menyiapkan bekal ikutan kuis, dengan membaca Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL). Saya membacakan RPUL dengan mengajukan pertanyaan kepada teman-teman dengan menggunakan pengeras suara. Perjalanan yang menyenangkan.

Kami sampai di tujuan. Itu bukan studio utama Trans TV. Sepertinya studio sewaan dan hanya ada satu studio besar. Kami menunggu sekitar tiga setengah jam dari jam kedatangan kami. Datang di sana pukul 6, kami harus menunggu hingga pukul 9.30 untuk syuting. Di sana saya bertemu Pak Tarno ketika solat di Mushola. Kami menunggu sambil menonton siarang langsung AFF Indonesia vs Malaysia di RCTI. Ketika menonton, Sogi (pelawak) datang dan ikutan nonton. Saya dan teman jurusan saya yang lagi berburu foto orang terkenal untuk tugas bergegas untuk berfoto dengan Sogi, sekalian foto-foto dengan artis. Hehe. Setelah foto, saya ngobrol dengan Sogi. Dalam obrolan itu saya mengutip sebuah kalimat dari Sogi, “Unpad belum pernah lo yang menang”. “Ooo…”, jawab saya.

Tibalah saatnya giliran kami mengikuti taping kuis Rangking 1, pada pukul 21.30. Semua barang bawaan diletakkan, kemudian kami duduk di tempat yang ditentukan oleh kru Rangking 1. Saya duduk di nomor 37. Semua peralatan diberikan. Sebelum suting dimulai kami melakukan senam penyemangat terlebih dahulu.

Kuis dimulai, pertanyaan pertama dapat saya jawab dengan mudah, Saya pikir peserta yang lain juga begitu. Namun masih ada beberapa peserta yang ‘diusir’ karena dituduh mencintek. Saya tahu mereka adalah orang suruhan kru Trans TV. Baru dipertanyaan kedua ada dua orang yang keluar karena benar-benar menulis jawaban yang salah. Salah satunya adalah anak UPBM, dan lucunya mereka duduk bersebelahan. Hingga pertanyaan praktikum saya masih bisa menjawabnya. Pada babak semester 3, peserta tinggal 16, dan masih banyak yang dari UPBM Unpad. Saya ingat pertanyaan selanjutnya, yang menyisihkan 14 peserta lain adalah ‘Provinsi apa yang teletak di Indonesia paling timur?’.

Tersisa peserta 2 orang. Pertanyaan terakhir yang meunculkan calon rangking 1 adalah ‘ Kepala Banteng pada Burung Garuda merupakan lambing dari Pancasila sila ke-?’. Peserta dari Univ.Trisakti menjawab sila ke 3. Peserta yang lain menjawab ‘4’. Yang menjawab ‘4’ itulah yang ahirnya maju ke babak Ujian Nasional. Siapa dia? Namanya Afif Permana Aztamurri. Hahahahaha… ( Alhamdulillah)

Teman-teman bersorak gembira. Bersorak memberi semangat. Saya tak tahu harus bersikap apa, hanya tertawa bingung seperti orang bodoh (itu kata teman saya, padahal saya imut). Hahahahaha…

Pertanyaan pertama dan kedua dapat saya jawab dengan mudah. Pertanyaan ketiga saya harus menggunakan bantuan karena sangat meragukan, yaitu bertanya pada ahli, dan saya memilih Satpam. Pertanyaannya adalah ‘Dokar di Yogyakarta memiliki berapa roda?’, satpam memberikan jawaban ‘dua’. Saya ingat sebelum memulai babak UN, salah seorang kru mengatakan bahwa apa yang dijawab para ahli biasanya benar. Oleh karena itu saya memutuskan untuk menjawab dengan jawaban ahli tersebut.

Pertanyaan selanjutnya yang membuat saya menggunakan bantuan kedua adalah pertanyaan terakhir yang dapat saya jawab. Pertanyaannya adalah ‘PON yang akan diadakan di Indonesia adalah PON yang ke-?’. Saya sama sekali tidak tahu dan tidak yakin dengan tebak-tebakan saya. Akhirnya saya menggunakan bantuan kedua, yaitu bertanya pada teman. Kru memberikan gulungan-gulungan kertas yang berisikan nama teman-teman saya, kemudian saya ambil salah satu. Nama yang saya dapati adalah Retari. Dia lalu menjawab PON ke-18. Saya menggunakan jawabannya, dan saya berhasil memeroleh 9.500.000.

Karena bantuan sudah habis, saya merasa tidak mampu melanjutkan ke babak selanjutnya. Saya terpaksa mundur. Namun jika saya maju, pertanyaan yang harus saya jawab adalah ‘Alat untuk menghitung ongkos Taksi adalah ?’. Jelas saya tahu. Namun saya tidak menyesal, karena inilah jalannya, saya harus puas dengan level segitu.
Setelah kuis selesai, Ruben Onsu dan Sarah Sechan menutup acara. Teman-teman yang lain bersorak dan berlari pada saya. Mendorong-dorong saya, entah mereka bangga, entah iri. Hahahaha. Kemudian kami poto-poto dengan piala angka 1 yang ternyata hanya sebuah Dummy , tidak bisa dibawa pulang. Kemudian saya harus mengisi biodata dan nomor rekening. Kru mengatakan, uangnya agak lama nyampenya. Penayangannya juga sebulan lagi. Beberapa hari kemudian saya di SMS dan diberitahu bahwa uangnya akan dikirimkan 6 bulan lagi. Hahahaha. Saya hanya bisa pasrah.

Di kampus dan lingkungan teman-teman, saya menjadi bahan perbincangan baru. Ditanya-tanya ini itu. Hahahaha. Saya juga dijuluki Manusia 9 juta.
Alhamdulillah…. J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar