Sabtu, 27 November 2010

Jambore Vespa dan Charity for Merapi : Orangnya Ramah-ramah Kok...

Rasa penasaran saya yang lumayan tinggi akhirnya membuat saya terpaksa berinteraksi dengan beberapa orang dengan kostum nyentrik dan sedikit kumal, ditemani dengan beberapa vespa, untuk mencari tahu walaupun ada sedikit sikap waspada. 

Awalnya saya merasa heran dan sedikit takut dengan keberadaan mereka. Itu mulai dari tadi malam, ketika salah seorang teman perempuanku minta ditemani ke Klinik Jatinangor, karena ia dan teman-temannya yang juga perempuan melihat segerombolan orang dengan vespa berkumpul di depan Klinik Jatinangor. Hingga tadi pagi, Minggu (27/11) ketika saya jalan-jalan ke PaUn, Pasar Unwim , dengan beberapa teman, saya masih merasa heran dan curiga kalau-kalau mereka adalah orang-orang berbahaya. Saya memabawa kamera tapi tidak memotret mereka ketika saya berjalan menuju Paun, karena takut terjadi apa-apa. 

Keluar dari Paun, saya benar-benar tak bisa menahan rasa ingin tahu saya. Saya mulai memotret mereka yang terperangkap macet, hingga saya memotret mereka dan vespa secara langsung dari dekat, bahkan saya berkenalan dan ngobrol dengan beberapa di antara mereka. 

Orang pertama yang saya tanyakan mengatakan bahwa ini adalah acara tahunan komunitas vespa, namun tahun ini diselenggarakan se-Indonesia. "Dulu hanya per daerah", kata Duduy dari Tasikmalaya yang saya tanya-tanya di salah satu ruas jalan, saat ia dan teman-temannya istirahat. Katanya, acara intinya itu di Kiara Payung, berupa acara musik, pameran, lomba, dan lain-lain.Saya tak sempat mendatangi langsung Kiara Payung karena jauh dan macet. Beberapa saat kemudian saya bertanya lagi ke orang yang berbeda, ia mengatakan bahwa acara ini untuk amal dan menolong korban merapi. "Masuk ke sana juga bayar 10.000 rupiah," tambahnya. 

Saya sempat ngobrol lama dengan salah satu kelompok dengan satu vespa namun 3 penumpang, kelompok ini dari Cirebon. Vespa milik mereka tersebut rusak sehingga mereka tidak bisa menuju ke atas. Bala bantuan dari beberapa teman mereka yang sudah sampai di atas juga tidak ada. Saya yang awalnya berdiri kaget ketika ia minta tolong mengantarkan ke atas. Mereka mengira saya mengendarai motor ke daerah tersebut. 
Jujur saya sangat takut kalau-kalau terjadi apa-apa, namun ternyata mereka semua baik-baik dan ramah-ramah. Saya merasa berdosa telah curiga terhadap mereka, tapi tetap waspada itu perlu dan wajib. 

Berikut foto-foto yang berhasil saya tangkap dari kegiatan tersebut: 








3 komentar: